Judul/Title: Harapan Wanita Masa Kini
Penulis/Author: Dr. Ali Shariati
Penerbit/Publisher: YAPI
Edisi/Edition: 1987
Halaman/Pages: 51
Dimensi/Dimension: 13.5 x 21 x 0.3cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Terjual/Sold
Status: Ada/Available
***
Penulis/Author: Dr. Ali Shariati
Penerbit/Publisher: YAPI
Edisi/Edition: 1987
Halaman/Pages: 51
Dimensi/Dimension: 13.5 x 21 x 0.3cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Terjual/Sold
Status: Ada/Available
***
Orang-orang yang beriman, pria dan wanita, saling melindungi, mengajurkan yang makruf, mencegah yang Mungkar, mendirikan Shalat, Menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijakasana. (QS. At-Taubah: 71)
Siapakah wanita sempurna dalam Islam, yang menjadi penghulu-penghulu wanita di surga? Hadis-Hadis Nabi SAW yang tidak diragukan lagi keabsahannya oleh semua pihak (Sunni maupun Syi'ah) menunjuk empat tokoh wanita:
Siapakah wanita sempurna dalam Islam, yang menjadi penghulu-penghulu wanita di surga? Hadis-Hadis Nabi SAW yang tidak diragukan lagi keabsahannya oleh semua pihak (Sunni maupun Syi'ah) menunjuk empat tokoh wanita:
'Aisyah istri Fir'aun, Maryam ibu Isa A.S, Khadijah al-Kubra istri Nabi Muhammad yang pertama, dan Fathimah az-Zahra, Putri Nabi Muhammad SAW dan Khadijah.
Putra Muslim kelahiran Iran (1933) ini, sejak remaja telah menunjukkan keaktifannya. Dengan memulai pendidikan dan pelajaran dari ayahnya sendiri. Muhammad Taqi Shariati, ia kemudian melanjutkan pelajarannya sambil bekerja mencari nafkah untuk membiayai sekolahnya.
Ketika menjadi siswa Sekolah Tinggi Keguruan, ia turut aktif pula dalam perjuangan pembebasan tanah airnya, sambil mencari nafkah. Hasil studinya yang cemerlang memberi kesempatan kepadanya untuk mendapatkan beasiswa belajar ke Universitas Sorbonne, Perancis, dimana ia aktif dalam gerakan pembebasan tanah airnya dan perjuangan kemerdekaan Aljazair. Sementara itu pun ia berhasil memperoleh dua gelar Doktor, dalam Sosiologi dan Sejarah Agama.
Sekembalinya ke Iran, ia mendapat tekanan keras dari pemerintah kerajaan Iran dan menjadi langganan penjara kerajaan. Dalam bulan Mei 1976, ia ke London, dimana setahun kemudian (Juni 1977), ia dibunuh oleh agen SAVAK, badan intelijen Syah Iran. Sesuai wasiatnya, cendikiawan dan pejuang muslim ini dikuburkan di Damsyik, dekat makam Zainab al-Kubra, cucu Rasul, putri 'Ali dan Fathimah, pejuang Karbela.
Putra Muslim kelahiran Iran (1933) ini, sejak remaja telah menunjukkan keaktifannya. Dengan memulai pendidikan dan pelajaran dari ayahnya sendiri. Muhammad Taqi Shariati, ia kemudian melanjutkan pelajarannya sambil bekerja mencari nafkah untuk membiayai sekolahnya.
Ketika menjadi siswa Sekolah Tinggi Keguruan, ia turut aktif pula dalam perjuangan pembebasan tanah airnya, sambil mencari nafkah. Hasil studinya yang cemerlang memberi kesempatan kepadanya untuk mendapatkan beasiswa belajar ke Universitas Sorbonne, Perancis, dimana ia aktif dalam gerakan pembebasan tanah airnya dan perjuangan kemerdekaan Aljazair. Sementara itu pun ia berhasil memperoleh dua gelar Doktor, dalam Sosiologi dan Sejarah Agama.
Sekembalinya ke Iran, ia mendapat tekanan keras dari pemerintah kerajaan Iran dan menjadi langganan penjara kerajaan. Dalam bulan Mei 1976, ia ke London, dimana setahun kemudian (Juni 1977), ia dibunuh oleh agen SAVAK, badan intelijen Syah Iran. Sesuai wasiatnya, cendikiawan dan pejuang muslim ini dikuburkan di Damsyik, dekat makam Zainab al-Kubra, cucu Rasul, putri 'Ali dan Fathimah, pejuang Karbela.
No comments:
Post a Comment