Judul/Title: The True Love in America
Penulis/Author: M. Syamsi Ali, M.A
Penerbit/Publisher: Gema Insani
Edisi/Edition: 2009
Halaman/Pages: 176
Sampul/Cover: Hard Cover
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: 99.000
Status: Ada/Available
***
Tragedi 11 September 2001, masyarakat Amerika banyak yang penasaran dengan Islam. Mereka ingin mengetahui Islam dari sumber aslinya, dari buku-buku, Al-Qur'an dan ustadz-ustadz di sana. Salah satunya yang menjadi rujukan adalah Ustadz Syamsi Ali.Selain sebagai imam pada Islamic Center, masjid terbesar di New York, Syamsi juga dipercaya menjadi Direktur Jamaica Muslim Center. Sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York yang dikelola komunitas Muslim asal Bangladesh. Di dua masjid inilah, Syamsi banyak berdialog dengan 'bule-bule' yang ingin mengenal Islam. Di Islamic Center, tiap bakda Jumat Syamsi mengadakan kajian Islam untuk para mualaf dan non-Muslim. Dari Sinilah satu persatu dari mereka mulai mendapat hidayah, mendapat cahaya dari Allah.
Karya ini adalah kumpulan kisah-kisah mereka yang mendapatkan cahaya, yang ditulis sendiri oleh Imam Syamsi. Kisah-kisah itu antara lain:
1. Lady dan Souly Rodriguez
2. Shalat di Stasiun Menggetarkan Hatiku!
3. Rahasia Elizabet
4. I am a Second Wife
5. Jessica, Putri Suriah
6. A China Town Lady
7. Gadis Rusia Dapat Hidayah
8. Bocah 14 Tahun Memeluk Islam
9. Yuri, Putri Venezuela
10. CNN: Sumber Hidayah?
11. Adzan itu Masih terngiang di Telingaku
12. Hidayah dari Bar
13. Dan Pendeta Yahudi pun Bersyahadat
14. Imani, Gadis Srilanka
SYAMSI ALI, Lahir di Kajang-Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1967. Syamsi kecil menyelesaikan sekolah Dasar di kampung halamannya suku Kajang, Sulsel. Untuk memperdalam ilmu agama, orang tuanya kemudian menyekolahkan ke Pondok Pesantren Muhammadiyah "Darul-Arqam", Makasar. Setelah tamat dari pesantren tahun 1987, Syamsi remaja mengabdikan diri sebagai staf pengajar di almamaternya hingga akhir 1988. Saat itu ia mendapat tawaran beasiswa dari Rabithah Alam Islami untuk melanjutkan studi ke International Islamic University, Islamabad, Pakistan. Tahun 1992 ia menamatkan program sarjana (S-1) dalam bidang Tafsir Al-Qur'an. Kuliahnya berlanjut pada universitas yang sama dan menyelesaikan magister (S-2) dalam bidang Perbandingan Agama pada tahun 1994.
Syamsi hijrah ke New York pada awal tahun 1997. Ia kini bertugas sebagai staf Penhumas di Perwakilan Tetap RO untuk kantor PBB. Kiprah Syamsi tidak terbatas hanya di ruang birokrasi kantornya di 325 East 38th Street, New York, NY 10016. Ia aktif dalam berbagai kegiatan keislaman dan kemanusiaan, terutama di Masjid 96th Street yang merupakan Islamic Cultural Center of New York (ICCNY). Setiap Jumat siang waktu setempat, Syamsi menyampaikan khotbah di Masjid terbesar di kota New York itu. Setiap jum'atan, ruang basement masjid dam dua lantai di atasnya acap membludak dan menampung lebih dari 15 ribu jama'ah. Usai shalat, biasanya Syamsi memberi taklim "Islam for Beginners" dalam halaqah kecil di pojok masjid. Murid-muridnya kebanyakan kaum muda berasal dari berbagai bangsa. Ada Arelis (keturunan eropa), Margeritha (asal Amerika Latin) atau Franklin (Asli Amerika). Syamsi menjadi murabbi bagi warga
dunia yang mengalami kegersangan spiritual di abad modern. Karya yang telah diterbitkan Gema Insani sebelumnya adalah Dai Muda di New York City.
Penulis/Author: M. Syamsi Ali, M.A
Penerbit/Publisher: Gema Insani
Edisi/Edition: 2009
Halaman/Pages: 176
Sampul/Cover: Hard Cover
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: 99.000
Status: Ada/Available
***
Tragedi 11 September 2001, masyarakat Amerika banyak yang penasaran dengan Islam. Mereka ingin mengetahui Islam dari sumber aslinya, dari buku-buku, Al-Qur'an dan ustadz-ustadz di sana. Salah satunya yang menjadi rujukan adalah Ustadz Syamsi Ali.Selain sebagai imam pada Islamic Center, masjid terbesar di New York, Syamsi juga dipercaya menjadi Direktur Jamaica Muslim Center. Sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York yang dikelola komunitas Muslim asal Bangladesh. Di dua masjid inilah, Syamsi banyak berdialog dengan 'bule-bule' yang ingin mengenal Islam. Di Islamic Center, tiap bakda Jumat Syamsi mengadakan kajian Islam untuk para mualaf dan non-Muslim. Dari Sinilah satu persatu dari mereka mulai mendapat hidayah, mendapat cahaya dari Allah.
Karya ini adalah kumpulan kisah-kisah mereka yang mendapatkan cahaya, yang ditulis sendiri oleh Imam Syamsi. Kisah-kisah itu antara lain:
1. Lady dan Souly Rodriguez
2. Shalat di Stasiun Menggetarkan Hatiku!
3. Rahasia Elizabet
4. I am a Second Wife
5. Jessica, Putri Suriah
6. A China Town Lady
7. Gadis Rusia Dapat Hidayah
8. Bocah 14 Tahun Memeluk Islam
9. Yuri, Putri Venezuela
10. CNN: Sumber Hidayah?
11. Adzan itu Masih terngiang di Telingaku
12. Hidayah dari Bar
13. Dan Pendeta Yahudi pun Bersyahadat
14. Imani, Gadis Srilanka
SYAMSI ALI, Lahir di Kajang-Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1967. Syamsi kecil menyelesaikan sekolah Dasar di kampung halamannya suku Kajang, Sulsel. Untuk memperdalam ilmu agama, orang tuanya kemudian menyekolahkan ke Pondok Pesantren Muhammadiyah "Darul-Arqam", Makasar. Setelah tamat dari pesantren tahun 1987, Syamsi remaja mengabdikan diri sebagai staf pengajar di almamaternya hingga akhir 1988. Saat itu ia mendapat tawaran beasiswa dari Rabithah Alam Islami untuk melanjutkan studi ke International Islamic University, Islamabad, Pakistan. Tahun 1992 ia menamatkan program sarjana (S-1) dalam bidang Tafsir Al-Qur'an. Kuliahnya berlanjut pada universitas yang sama dan menyelesaikan magister (S-2) dalam bidang Perbandingan Agama pada tahun 1994.
Syamsi hijrah ke New York pada awal tahun 1997. Ia kini bertugas sebagai staf Penhumas di Perwakilan Tetap RO untuk kantor PBB. Kiprah Syamsi tidak terbatas hanya di ruang birokrasi kantornya di 325 East 38th Street, New York, NY 10016. Ia aktif dalam berbagai kegiatan keislaman dan kemanusiaan, terutama di Masjid 96th Street yang merupakan Islamic Cultural Center of New York (ICCNY). Setiap Jumat siang waktu setempat, Syamsi menyampaikan khotbah di Masjid terbesar di kota New York itu. Setiap jum'atan, ruang basement masjid dam dua lantai di atasnya acap membludak dan menampung lebih dari 15 ribu jama'ah. Usai shalat, biasanya Syamsi memberi taklim "Islam for Beginners" dalam halaqah kecil di pojok masjid. Murid-muridnya kebanyakan kaum muda berasal dari berbagai bangsa. Ada Arelis (keturunan eropa), Margeritha (asal Amerika Latin) atau Franklin (Asli Amerika). Syamsi menjadi murabbi bagi warga
dunia yang mengalami kegersangan spiritual di abad modern. Karya yang telah diterbitkan Gema Insani sebelumnya adalah Dai Muda di New York City.
No comments:
Post a Comment